Apabila cinta memanggilmu,
ikutlah dengannya, meski jalan yang akan kalian tempuh terjal dan berliku. Dan
pabila sayap-sayapnya merengkuhmu, pasrahlah serta menyerahlah, meski pedang
yang tersembunyi dibalik sayap itu akan melukaimu. Dan jika dia bicara
kepadamu, percayalah walaupun ucapnya membuyarkan impianmu, bagai angin topan
yang memporak porandakan pertamanan. Sebagaimana ia memahkotaimu, cinta juga
takkan menyakitimu. Sebagaimana ia menumbuhkan kuncup dedaunanmu, maka ia juga
memotong akar-akarmu, membelai mesra ranting terlembutmu yang bergetar dalam
cahaya matahari. Demikian pula dia menghujam kedasar akarmu,
mengguncang-guncangnya dari ikatan dengan tanah.
Demikianlah sifat
cinta kepada diri manusia, supaya kalian pahami rahasia hati, dan kesadaran itu
akan menjadikan kalian sebagai hati kehidupan. Namun jika dalam kecemasan hanya
ego dan kesenangannya yang kalian cari dalam cinta, maka lebih baik kalian
menutup tubuh dan menyingkir dari penempaan, memasuki dunia tanpa musim, dimana
kalian dapat tergelak tanpa tawa dan menangis tanpa air mata.
Cinta takkan memberikan
apa-apa dari kalian, kecuali keseluruhan dirinya dan ia pun tidak akan
mengambil apa-apa dari kalian, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak akan
memiliki atau dimiliki karena cinta telah cukup untuk cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar